
Survey Angkutan Perdesaan Di Kabupaten Purworejo Dan Kabupaten Kebumen
Kabupaten Kebumen
Kabupaten Kebumen dalam penyelenggaraan angkutan khususnya Angkutan Perdesaan memiliki sebuah program unggulan yang dinamakan program PAKIS GAMIS.
Program PAKIS GAMIS singkatan dari Pelayanan Angkutan Gratis bagi Pelajar Miskin dan Warga Miskin, adalah sebuah inovasi dari Kabupaten Kebumen yang dilatarbelakangi oleh tingginya angka kemiskinan dan tingginya angka kecelakaan lalu lintas khususnya di kalangan pelajar, untuk itu Pemerintah Kabupaten Kebumen berupaya memberikan pelayanan prima khususnya bagi warga miskin dan pelajar miskin dengan memberikan layanan angkutan gratis.
Tujuan program Pakis Gamis adalah untuk mengurangi angka kemiskinan sekaligus menekan angka kecelakaan lalu lintas.
Program Pakis Gamis telah dilaksanakan sejak tahun 2016, dengan dilakukan ujicoba pada 3 kecamatan di Kab. Kebumen yaitu : Kec. Sempor, Kec. Karang gayam, dan Kec. Rowokele.
Pada tahun 2017 kegiatan Pakis Gamis, yang didasari oleh Peraturan Bupati Kebumen Nomor 13 Tahun 2017 tentang Penyediaan Angkutan Gratis bagi Pelajar Miskin dan Warga Miskin, secara resmi diluncurkan oleh Bupati Kebumen Bp. Mohammad Yahya Fuad pada 5 Maret 2017.
Pada tahun 2017 ini Pakis Gamis dilaksanakan di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Kebumen yaitu 26 Kecamatan.
Sarana yang digunakan adalah Angkutan perdesaan di Kabupaten Kebumen sejumlah 46 trayek dengan total jumlah kendaraan yang melayani program Pakis Gamis adalah 686 unit.
Mekanisme pelaksanaannya adalah dengan mendistribusikan bonggol tiket kepada Pelajar Miskin dan Warga Miskin di 26 Kecamatan, dengan kuota yang ditetapkan yaitu 320 Pelajar Miskin per kecamatan dan 25 Warga Miskin per kecamatan, dimana 1 pelajar/warga miskin tersebut mendapat 1 bonggol tiket yang berisi 100 tiket.
Pola pembayarannya adalah sebagai berikut : operator angkudes melakukan klaim berdasarkan tiket yang diterima kepada Kecamatan masing-masing, kemudian dari Kecamatan disetorkan kepada Koperasi Trans Kebumen sebagai penyelenggara/ penyedia layanan angkutan gratis untuk direkapitulasi dan diserahkan ke Dishub Kab. Kebumen untuk diverifikasi dan selanjutnya dilakukan pembayaran.
Kabupaten Purworejo
Angkutan perdesaan di Kab. Purworejo terdapat 64 trayek (jalur) dengan total jumlah kendaraan yang dilayani adalah 648 unit kendaraan.
Permasalahan dalam penyelenggaraan angkutan perdesaan di Kab. Purworejo hampir serupa dengan berbagai daerah kabupaten lain di Jawa Tengah, khususnya load factor yang relative rendah terutama di luar jam sibuk pagi.
Namun disisi lain pada saat-saat jam sibuk pagi, para pengguna angkutan perdesaan yang kebanyakan pelajar yang hendak berangkat sekolah, tidak dapat terlayani dengan baik, sehingga menyebabkan mereka harus naik ke atap kendaraan.
Fenomena seperti misalnya yang diberitakan oleh salah satu media massa nasional pada bulan ini, yaitu pada Trayek No. 9 Purworejo-Kaligesing, diakui oleh Kasi Angkutan Orang dan Barang Dishub Kab. Purworejo Bp. Wahyu Takari Ontobugo bahwa hal tersebut memang kenyataan yang sering terjadi dan tidak hanya di trayek tersebut saja, namun juga di beberapa trayek angkudes lain.
Namun demikian, Dishub Kab. Purworejo bersama dengan instansi terkait lain, baik dari Dinas Pendidikan, pihak sekolah, maupun Satlantas Polres Purworejo sendiri sudah seringkali melakukan sosialisasi maupun operasi penertiban kepada pelajar maupun supir/ operator angkudes.
Penyebab utama pelajar naik ke atap kendaraan angkudes sebenarnya adalah kebutuhan angkutan bagi pelajar yang belum dapat terpenuhi dengan baik, dimana mereka pada saat akan berangkat sekolah harus menunggu lama untuk mendapatkan angkutan menuju sekolah, namun saat kendaraan datang sudah penuh terisi.