Monitoring dan Evaluasi program Gubernur Jawa Tengah di Bandara Dewandaru dan Pulau Parang

    Dalam rangka monitoring dan evaluasi program Gubernur Jawa Tengah di sektor transportasi, Bapak Ganjar Pranowo meninjau Bandara Dewadaru yang akan dikembangkan untuk mendukung sektor pariwisata di Karimunjawa pada hari Jumat, 10 September 2021 lalu. Tahun 2021 ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah membebaskan lahan seluas 1,6 hektar untuk pengembangan bandara Dewadaru.
Plt. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Henggar Budi Anggoro melaporkan kepada Gubernur Jawa Tengah bahwa lahan seluas 1,6 hektar akan digunakan untuk pengembangan terminal penumpang dan masih diperlukan pembebasan lahan lagi untuk pembangunan Apron sehingga akses dari dan menuju pesawat menjadi lebih dekat dengan gedung terminal penumpang. Untuk meningkatkan layanan Bandara Dewadaru, landasan pacu yang saat ini berukuran 1.400 meter x 30 meter perlu ditambah lagi sepanjang 100 meter di lahan yang sudah tersedia agar pesawat jenis ATR72 dapat mendarat dengan kapasitas penumpang penuh.
    Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara Dewadaru, Ariadi Widiawan menyampaikan kepada Gubernur Jawa Tengah bahwa Menteri Perhubungan mentargetkan pengembangan Bandara Dewadaru selesai Tahun 2022. Untuk itu anggaran pengembangan telah dialokasikan dalam RAPBN Tahun Anggaran 2022. Kementerian Perhubungan pada tahun 2019 telah mengadakan Sayembara Desain Bandara dan salah satunya adalah desain yang digunakan untuk pengembangan Bandara Dewadaru Karimunjawa.
    Gubernur Jawa Tengah pada prinsipnya mendukung penuh pengambangan Bandara Dewadaru yang diharapkan menjadi alternatif pintu masuk wisatawan ke Karimunjawa disamping melalui moda transportasi laut.
    Pada rangkaian kegiatan Gubernur Jawa Tengah juga mengunjungi Pulau Parang dan berkesempatan meninjau dermaga Pulau Parang yang merupakan pintu masuk utama ke Pulau Parang. Pada kesempatan tersebut, Kepala Bidang Pelayaran Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Syurya Deta Syafrie melaporkan bahwa kondisi demaga saat ini masih cukup landai dan adanya karang menyebabkan kapal sulit untuk bersandar. Untuk itu diperlukan perpanjangan dermaga eksisting agar mencapai kedalaman yang diperlukan untuk keamanan dan kenyamanan kapal bersandar. Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah telah berkoordinasi dengan Direktorat Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Kementerian Perhubungan untuk mendorong fasilitasi perpanjangan dermaga di Pulau Parang tersebut.